Selasa, 01 Juni 2010

Kita Berkomunikasi...

”Setiap kita ingin eksistensinya diakui lingkungan sosialnya, setiap Kita ingin kelangsungan hidupnya terpelihara dan terjamin serta mendapat kebahagiaan, setiap kita ingin menyampaikan perasanan-perasanan tertentu kepada orang lain, setiap kita ingin melanggengkan dan tetap menjaga serta melaksanakan norma-norma dasar dalam diri, dan atau mendakwakannya di tengah-tengah masyarakat. Karna kesemua itulah Kita BERKOMUNIKASI” .(Mas Joko)


A. PENGERTIAN KOMUNIKASI

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin yaitu communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang berarti membuat sama. Istilah communis paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi. Komuniksi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama.

Deddy Mulyana (2007) menyebutkan, sebagaimana yang dikemukakan oleh John R. Wenburg dan William W. Wimot, juga Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, bahwa untuk memahami komunikasi secara utuh, Setidaknya ada 3 (tiga) kerangka pemahaman mengenai komunikasi, yaitu : Komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai tindakan interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.

Komunikasi sebagai tindakan satu arah adalah komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang atau suatu lembaga (komunikator) kepada orang lain atau sekelompok orang lainnya (komunikan/komunikate), baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat kabar, majalah, radio, atau televisi. Pemahaman komunikasi satu arah ini berorientasi kepada sumber atau komunikator.

Sedangkan, komunikasi sebagai tindakan interaksi adalah komunikasi yang saling mempengaruhi antara komunikator dengan komunikan, komunikasi ini lebih bersifat sebab-akibat atau aksi-reaksi. Dan bentuk komunikasi ini dipandang sedikit lebih dinamis daripada komunikasi sebagai tindakan satu arah.

Dalam pemahaman komunikasi interaksi ini terdapat unsur umpan balik (feed back), selain 5 (lima) unsur yang telah disebutkan di atas. Umpan balik merupakan respon dari apa yang telah disampaikan dan akan mempengaruhi perilaku komunikasi selanjutnya. Konsep umpan balik dari penerima (pertama) ini sebenarnya sekaligus merupakan pesan penerima (yang berganti peran sebagai pengirim kedua).

Dan konsepsi komunikasi sebagai transaksi adalah komunikasi yang pada dasarnya adalah suatu proses dinamis yang secara berkesinambungan mengubah pihak-pihak yang berkomunikasi. Berdasarkan pandangan ini, orang-orang yang berkomunikasi adalah komunikator-komunikator yang aktif mengirim dan menafsirkan pesan. Setiap pihak dianggap sumber dan sekaligus juga penerima pesan, setiap saat mereka bertukar pesan baik verbal maupun non verbal. Hal tersebut menunjukkan bahwa Istilah transaksi mengisyaratkan bahawa pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam keadaan interdepedensi atau timbal balik; eksistensi satu pihak ditentukan oleh eksistensi pihak lainnya.

Ketiga konsepsi tentang komunikasi sebagaimana dikemukakan di atas, tentu belum mewakili semua defenisi yang telah dibuat oleh para ahli tentang komunikasi. Namun, paling tidak telah nampak gambaran umum tentang apa yang dimaksud komunikasi, yang menunjukkan bahwa komunikasi sebagai ilmu sosial merupakan sebuah proses interaksi tentang bagaimana sesorang atau khalayak memahami, tukar menukar menginterpretasikan pesan, sebagaimana yang diungkapkan Littlejohn (1999)

Communication involves understanding how people be have in crating, exchanging, and interpreting messages. Consequently, comunication inquiry combines both scintific and humanistic methods.

Shannon dan Weaver, juga mengemukan bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja maupun tidak disengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi wajah, lukisan, seni dan teknologi.
Bentuk interaksi yang terjadi dalam proses komunikasi, dapat dipahami bahwa seseorang berkomunikasi berarti mengharapkan agar orang lain dapat ikut berpartisipasi atau bertindak sama sesuai dengan tujuan, harapan atau isi pesan yang disampaikan. Dalam hal ini seorang ahli komunikasi Prof. Wilbur Schramm memberi pernyataan :

”When we communication, we are trying to establish a commoness with someone. That is we are trying to share informasion, an idea or on attitude, communication always requires at least three elements : the source, the massage and destination”

Schramm, ingin menekankan bahwa dengan berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mengadakan persamaan atau commness dengan orang lain, dengan cara menyampaikan dan menerima ide-ide, gagasan-gagasan yang dituangkan dalam lambang-lambang tertentu yang sudah diberi pengertian yang sama. Atas dasar ini, komunikasi menunjukkan suatu proses pengoperan lambang-lambang yang berati dengan tujuan untuk mempengaruhi sikap maupun tingkah laku orang lain agar bertindak sesuai dengan yang diinginkan.

Dari pemaparan di atas jelas bahwa komunikasi merupakan proses yang komplek, dan untuk melihat itu, Harrold D. Lasswell yang disebut bapak pendiri (the founding fathers) ilmu komunikasi menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : ”Who says What in What Channel to Whom Whith What Effect”. (Siapa - Mengatakan Apa - Melalui Saluran Apa - Kepada Siapa - Dengan Efek Apa).

Berdasarkan definisi Laswell tersebut di atas dapat diturunkan 5 (lima) unsur komunikasi, yaitu : Sumber (source), yang biasa disebut komunikator atau, pengirim, pembicara. Pesan, dapat berupa verbal (kata-kata, tulisan) maupun non verbal (isyarat anggota tubuh seperti, senyum, acungan jempol, mengangguk, dsb) yang mewakili perasaan, nilai, gagasan yang berasal dari sumber/komunikator. Saluran atau media, yaitu alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada penerima. Pada dasarnya komunikasi menggunakan 2 (dua) saluran yaitu cahaya dan suara. Saluran dimaksud apakah melalui tatap muka atau media massa. Penerima atau komunikan, yaitu orang yang menerima pesan dari sumber/komunikator. Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan dari sumber/komunikator.


B. Fungsi Komunikasi

Pertanyaan besar yang muncul kemudian ketika kita membahas komunikasi, yaitu : ”Mengapa Kita Berkomunikasi”. Berdasarkan pengamatan para pakar komunikasi, telah mengemukakan jawaban-jawaban yang berbeda-beda, khususnya tentang fungsi komunikasi. Secara umum fungsi komunikasi ditujukan untuk : (1) Memberi informasi, (2) Menghibur, (3) Mendidik, (4) mempenaruhi atau membentuk opini publik.

Selanjutnya beberapa pendapat pakar komunikasi, mereka mengemukakan beberapa fungsi dari komunikasi. Sebaimana yang diungkapkan oleh Thomas M. Scheidel, bahwa : manusia berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang sekitar, untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berprilaku seperti yang kita inginkan. Secara spesifik tujuan komunikasi adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis.

Deddy Mulyana, selanjutnya menyebutkan bahwa komunikasi mempunyai 4 (empat) fungsi, yaitu: Komunikasi Sosial, Komunikasi Ekspresif, Komunikasi Ritual, Komunikasi Instrumental.

Komunikasi sosial, menjelaskan bahwa fungsi komunikasi adalah sebagai upaya membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagian, terhindar dari tekanan dan ketegangan. Komunikasi Ekspresif, menjelaskan bahwa fungsi komunikasi adalah sebagai upaya untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi), perasaan tersebut dikomunikasikan terutama melalui komunikasi nonverbal. Seperti perasaan sayang, sedih, peduli, gembira, takut, dsb. Komunikasi Ritual, menjelaskan bahwa fungsi komunikasi sebagai upaya menegaskan kembali komitmen pribadi maupun kelompok terhadap tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, negara, ideologi, maupun agama. Komunikasi Intrumental, menjelaskan bahwa fungsi komunikasi sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.

Sementara itu, Lasswell menyebutkan bahwa komunikasi mempunyai fungsi sebagai : (1) The Surveillance Of the Invoronment, pengamatan lingkungan, (2). The Correlation of the parts of society in responding to the environment, hubungan kelompok-kelompok dalam masyarakat ketika menanggapi lingkungan. (3). The transmission of the social heritage from one generation to the next, saluran warisan social dari generasi yang satu ke generasi yang lain.

Yang dimaksud dengan surveillance oleh Lasswell adalah kegiatan mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai peristiwa-peristiwa dalam suatu lingkungan; dengan arti lain adalah penggarapan berita. Kegiatan yang dimaksud correlation adalah interpretasi terhadap informasi mengenai peristiwa yang terjadi di suatu lingkungan; dalam arti lain yaitu tajuk rencana atau propaganda. Kegiatan transmission of culture adalah kegiatan yang difokuskan mengkomunikasikan informasi, nilai, dan norma sosial dari generasi yang satu ke generasi yang lain, atau dari anggota suatu kelompok kepada pendatang baru. Ini sama dengan kegiatan pendidikan.

Dan, David K. Berlo menyebutkan secara ringkas, bahwa komunikasi adalah sebagai instrumen interaksi sosial berguna untuk mengetahui dan memprediksi sikap orang lain, juga untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam menciptakan keseimbangan dalam masyarakat.

Dari paparan di atas, kita melihat dan memahami bahwa komunikasi adalah sesuatu yang konfleks dan berdimensi sangat luas, itu menunjukkan bahwa berkomunikasi bukan hanya sekedar berkata-kata dengan lisan sebagaimana pengertian yang dipahami orang kebayakan. Segala sesuatu yang kita lihat, kita rasakan, kita perbuat, kita ucapkan dan lain sebagainya bisa dipahami sebagai sebuah komunikasi.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar